Polysilane obat apa?
Polysilane adalah obat maag untuk mengatasi berbagai kondisi yang disebabkan oleh tingginya asam lambung. Pada dasarnya cairan lambung bersifat asam untuk mempermudah proses mencerna makanan serta membunuh bakteri, namun saat keasamannya terlalu tinggi berbagai penyakit bisa timbul. Diantaranya seperti maag, gastritis, kembung, refluks asam lambung, hingga tukak lambung.
Polysilane tersedia dalam bentuk tablet kunyah dan suspensi dengan bahan aktif utamanya berupa aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida serta tambahan dimethicone atau simethicone. Aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida bekerja sebagai antasida yang menurunkan keasaman sekresi lambung sementara dimethicone bermanfaat untuk mengurangi kelebihan gas di saluran pencernaan.
Ringkasan Obat Polysilane
Jenis obat | Antasida |
Kategori | Obat bebas |
Kandungan | Tablet kunyah: aluminium hydroxide 200 mg, magnesium hydroxide 200 mg, dimeticone 80 mg. Suspensi/sirup (per 5 ml): aluminium hydroxide 200 mg, magnesium hydroxide 200 mg, simeticone 80 mg |
Kegunaan | Mengurangi berbagai gejala akibat kelebihan kadar asam lambung seperti maag, nyeri ulu hati, gastritis, tukak lambung dan kembung |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori N (boleh) |
Produsen | Pharos Indonesia |
Harga | Rp. 25.000 – 30.000 per botol suspensi 100 ml; Rp. 35.000 – 40.000 per botol suspensi 180 ml; Rp 8.000 – 10.000 per strip isi 8 tablet kunyah, per box isi 5 strip |
Cara Kerja dan Fungsi Obat Polysilane
Fungsi Polysilane dalam tubuh yaitu sebagai penetralisir keasaman sekresi lambung yang berlebihan serta untuk mengurangi kelebihan gas di saluran pencernaan. Manfaat ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa:
- Aluminium hydroxide, adalah garam inorganik yang bersifat slow-acting antasida yang bekerja perlahan menurunkan keasaman sekresi lambung. Senyawa ini akan bereaksi dengan asam klorida di lambung membentuk aluminium klorida dan air serta menghambat kerja pepsin. Senyawa ini juga bersifat anstringen sehinga dapat memicu konstipasi.
- Magnesium hydroxide, adalah bahan inorganik yang di alam tersedia dalam bentuk mineral brucit. Senyawa ini dapat digunakan sebagai antasida serta laksatif. Sebagai antasida senyawa ini akan bereaksi dengan asam klorida membentuk magnesium klorida dan air sehingga dapat menurunkan keasaman berlebih sekresi lambung. Sementara efek laksatif senyawa ini terjadi di usus besar dengan meningkatkan osmotik efek di usus. Akibatnya terjadi penarikan banyak air ke usus besar yang membuat feses jadi lebih lunak. Efek laksatif ini membuat magnesium hidroksida cocok untuk mencegah efek konstipasi yang dipicu aluminium hidroksida.
- Dimeticone, adalah minyak silikon atau dikenal juga sebagai polydimethylsiloxane (PDMS) atau dalam bentuk aktifnya berupa simethicone. Senyawa ini memiliki sifat viskoelastis sehingga digunakan sebagai agen antifoaming yang dapat menekan tegangan permukaan gas di pencernaan. Akibatnya busa gas lebih mudah terkumpul menjadi kumpulan gas yang lebih besar sehingga lebih mudah dikeluarkan dalam bentuk kentut.
Indikasi dan Kegunaan Polysilane
Polysilane digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi yang disebabkan oleh berlebihnya keasaman sekresi lambung seperti:
- Maag.
- Kembung.
- Gastritis.
- Tukak lambung atau tukak usus dua belas jari.
- Dispepsia.
- Nyeri ulu hati atau refluks asam lambung.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap salah satu bahan aktif obat ini.
- Orang yang terindikasi mengalami obstruksi usus yang ditandai sering mengalami nyeri perut parah.
- Orang dengan kondisi tubuh yang lemah.
Dosis Polysilane dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Polysilane untuk mengatasi kadar asam lambung tinggi
- Dosis dewasa: dalam sediaan tablet, 1 – 2 tablet, 3 – 4 kali sehari. Maksimal 16 tablet per hari. Dalam sediaan suspensi, 1 – 2 sendok takar (5 ml), 3 – 4 kali sehari. Maksimal 80 ml per hari.
- Dosis anak-anak:
- Umur 6 -12 tahun: 2 tablet kunyah per hari, dalam sediaan suspensi, ½ – 1 sendok takar (5 ml), 3 – 4 kali sehari.
- Umur lebih dari 12 tahun: sama dengan dosis dewasa
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini sekitar 30 menit atau 1 jam setelah makan, sebelum tidur atau sesuai kebutuhan (terutama saat gejala kembung dan nyeri muncul).
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Polysilane pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Efek Samping Polysilane
Polysilane umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping Polysilane meliputi:
- Konstipasi.
- Diare.
- Hipermagnesesmia atau hipofospatemia (untuk penggunaan jangka panjang)
Efek Overdosis Polysilane
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Polysilane dapat berupa muntah, diare, nyeri perut parah, untuk kondisi yang lebih parah dapat menyebabkan obstruksi usus bahkan penyumbatan usus. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi obat dengan bahan aktif yang sama dengan Polysilane.
- Hati-hati penggunaan pada penderita diare, konstipasi atau porfiria yang membutuhkan hemodialisis.
- Perhatian lebih harus diberikan untuk penggunaan pada ibu hamil, ibu menyusui dan penderita gangguan fungsi ginjal ringan.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Polysilane untuk ibu hamil?
Kombinasi bahan aktif Polysilane digolongkan sebagai kategori N untuk ibu hamil. Hal itu berarti pengujian terhadap bahan obat ini belum dilakukan pada hewan percobaan maupun manusia.
Namun sudah luasnya penggunaan obat ini serta belum adanya laporan kondisi berisiko pada ibu hamil dan menyusui membuat obat ini dianggap cukup aman digunakan selama kehamilan.
Berikut rincian mengenai kategori dari masing-masing kandungan obat:
- Aluminium hydroxide dan magnesium hydroxide, masuk dalam kategori B
- Simethicone masuk dalam kategori C.
Berikut penjelasannya:
- Kategori B: Studi pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan.
- Kategori C: Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan.
Bolehkah Polysilane untuk ibu menyusui?
Bahan aktif Polysilane berupa aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui, namun dimethicone tidak. Kombinasi dua jenis antasida ini dianggap cukup aman untuk ibu menyusui dan janinnya.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Polysilane bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Polysilane dengan obat-obat berikut:
- Antibiotik tetrasiklin, antasida dapat menghambat penyerapan antibiotik tetrasiklin di saluran pencernaan.
- Suplemen zat besi, antasida dapat menurunkan kemampuan usus dalam menyerap zat besi (Fe).
- Obat atau suplemen mengandung sitrat, meningkatkan penyerapan antasida sehingga meningkatkan risiko efek sampingnya.
- Velpatasvir, menurunkan konsentrasi serum velpatasvir.